(12/21/22) Pagi yang cerah di Wisma PT Kaltim Industrial Estate (KIE), para Karyawan dan Tenant Wisma KIE beraktifitas seperti biasa. Saat seluruh karyawan melakukan aktifitas rutin, tiba – tiba dikejutkan adanya asap dan bau terbakar yang menyengat. Seorang Karyawati masuk ke kantor KIE, saat membuka pintu mencium bau asap dan bahan/benda terbakar, karyawan tersebut mencari sumber bau. Karyawati tersebut menuju Ruang Audit KIE dan membuka pintu ruangan, dia terkejut melihat ada asap dibelakang dispenser air minum . Karyawati tersebut berteriak “Kebakaran” dan menyampaikan kondisi yang dilihat kepada rekan – rekan di area tengah (Umum dan Rekons).
Staf Umum saat mengetahui informasi tersebut menghubungi tim Maintenance Wisma KIE. Mendapat informasi tersebut Staf Umum yg saat itu ada diruang tersebut menginformasikan kepada Ketua Tim Tanggap Darurat (KTTD) KADIV Operasi . Rekan – rekan di Rekons yang mendengar informasi berinisiatif mengambil apar terdekat diruangan untuk berusaha mematikan api. Karena kurangnya keterampilan dan pelatihan menggunakan apar, api semakin membesar (flashover). Asap mulai menebal dan api mulai terlihat didinding dan dispenser (api tidak terkendali), Kondisi Darurat Kuning. KTTD menghubungi Komandan Pengendali Operasi Tanggap Darurat (KPOD) / Manager Produksi & K3LH untuk segera melakukan operasi tanggap darurat sesuai prosedur. KTTD mengkomunikasikan kondisi ini kepada Penanggung Jawab Tim Tanggap Darurat/ Direktur Operasional dan Bisnis.
KPOD menginformasikan kondisi kepada Tim Tanggap Darurat Wisma KIE. Mendapat perintah dari KTTD, KPOD menginformasi adanya kejadian kebakaran di ruang Audit lantai III gedung Wisma KIE kepada Tim Tanggap Darurat (Tim TD), dan segera melakukan tindakan sesuai SOP Tanggap Darurat, terkait Kebakaran, Evakuasi, P3K, dll. Serta menyampaikan kondisi/status Darurat Kuning kepada Tim TD. Tim siap pada posisi siaga, Tim TD bergerak dan menempati posisi masing masing:
- Tim KRPK menyiapkan peralatan APAR dan Hydrant berlanjut untuk melakukan pemadaman.
- Tim KEP menempati posisi di setiap lantai, dibantu perwakilan Tenant tiap lantai.
- Evakuasi Karyawan KIE di Lt. III menggunakan akses tangga darurat menuju Assembly Point.
- Semua Tenant dievakuasi melalui tangga yang terdekat dari lokasinya. Jika dirasa tidak aman, maka dicari alternatif pintu darurat lainnya sesuai arahan Tim KEP/Floor Warden.
- Tim KP3K menyiapkan lokasi Evakuasi dan P3K di Assembly Point (antisipasi adanya korban) serta menyiapkan perlengkapan P3K.
- Tim KP memblokir akses masuk Wisma KIE untuk sementara demi keamanan dan melakukan pengamanan seluruh area Wisma KIE.
- Untuk evakuasi lantai 3 (Karyawan KIE) melalui tangga darurat diluar gedung, kecuali Pemasaran.
Saat melakukan evakuasi Karyawan dan Tenant, terjadi insiden Karyawan dan Tenant 2 orang; 1 orang terpeleset dan terjatuh ditangga lt.I, 1 orang pingsan di koridor lantai 2.
- Tim KEP Lt. I menginformasikan kepada KPOD bahwa ada insiden saat evakuasi korban, salah satu Karyawan Tenant terpeleset saat evakuasi, kondisi kaki kanan terkilir, memar dikepala dan mengalami shock.
- Tim KEP Lt. 2 menginformasikan ditemukan korban pingsan di koridor lantai 2 depan kantor KAN, korban shock karena memiliki sakit asma.
- Tim KEP membawa korban menuju Assembly Point untuk selanjutnya diserahkan kepada Tim KP3K.
Api tidak bisa padam dengan menggunakan APAR (karena keterbatasan dalam memadamkan api yang semakin membesar), tim APAR menyampaikan ke Koordinator KPRK untuk mengiformasikan api semakin membesar di Ruang Audit (Kode Merah).
- Koordinator KPRK menginfokan kepada KPOD bahwa api semakin membesar dan status Kode Merah.
- KPOD menginformasikan kepada KTTD bahwa api semakin membesar dan tidak dapat dikuasai, KTTD menyatakan status Kode Merah,
- KTTD menginformasikan kepada Direktur Operasi & Bisnis selaku Penanggung Jawab Tim Tanggap Darurat terkait status Kode Merah
- Tim KPRK melakukan pemadaman dengan menggunakan hydrant lantai III dari gedung Wisma KIE, Koordinator Tim KPRK menginformasikan kepada Tim Maintenance agar menjaga stock air dan pressure/ tekanan tetap pada 20 psi/ 1,4 Bar.
Tim P3K melakukan perawatan korban sesuai prosedur dan dilanjutkan ke RS Pupuk Kaltim (terdekat). KP3K melaporkan kepada KPOD adanya korban dan telah dilakukan penanganan awal untuk selanjutnya dirujuk ke RS Pupuk Kaltim guna penanganan lebih lanjut hingga korban pulih, dan dapat beraktifitas kembali. Karyawan & Tenant berhasil dievakuasi dan telah berkumpul di Assembly Point. Dan dilakukan pendataan sesuai dengan SOP yang ada, dengan selalu memperhatikan PROKES. Tim KEP berkoordinasi dengan perwakilan Tenant untuk pendataan Karyawan, apakah lengkap atau kurang sehingga dapat cepat dilakukan penyisiran lebih lanjut. Tim KEP melaporkan kepada KPOD evakuasi berjalan lancar, Tenant dan Karyawan kondisi lengkap, korban 1 orang dalam penanganan KP3K.
Tim KPRK berhasil melakukan pemadaman. Tim KRPK (Tim Hydrant dibantu Tim APAR ) berhasil melakukan pemadaman api di Ruang Audit. Dan dilanjutkan dengan melakukan pendinginan. Laporan Tim TD kepada KTTD sebelum diputuskan kondisi Aman dan Normal
- Tim KRPK, melaporkan kepada KPOD bahwa kondisi sudah aman dan dapat dilakukan aktifitas normal
- Tim KEP melaporkan kepada KPOD bahwa jumlah pengunjung di Wisma KIE lengkap dan sesuai dengan daftar kehadiran masing – masing.
- Tim KP3K melaporkan kepada KPOD kondisi korban 2 orang dan sudah ditangani pihak RS. PKT.
- Tim KP melaporkan kepada KPOD situasi wisma KIE selama kondisi darurat aman terkendali dan melakukan sterisasi lokasi kejadian/ TKP dengan memberi safety line, untuk proses investigasi.
Kondisi dinyatakan aman, dan aktivitas kembali normal dan KTTD menyampaikan kondisi aman kepada Karyawan & Tenant, untuk selanjutnya dapat beraktifitas kembali. Rangkaian kegiatan diatas merupakan skenario simulasi tanggap darurat yang rutin dilaksanakan KIE, dalam meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi terhadap bencana kebakaran di Wisma KIE. Simulasi tanggap darurat dilaksanakan secara berkala untuk memaksimalkan upaya penanggulangan jika terjadi bencana, sehingga personel yang bertugas maupun Karyawan KIE mampu lebih sigap dalam menyikapi kondisi bencana yang sekira terjadi. Dari upaya tersebut, potensi gangguan secara internal maupun eksternal terhadap operasional perusahaan mampu ditangani sekaligus mengantisipasi kerugian yang bisa ditimbulkan.